Wednesday, December 11

Pengertian Kromosom & Jumlah Kromosom Pada Manusia, Hewan Dan Tumbuhan

 A. Arti Definisi / Pengertian Kromosom

        Kromosom adalah suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana informasi genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan Kromosom terdiri atas dua bagian, yaitu sentromer / kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan lengan kromosom yang mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang).


B. Jumlah Kromosom Pada Beberapa Mahluk Hidup
  1.  Manusia Memiliki 46 Kromosom
  2. Anjing Memiliki 78 Kromosom
  3. Ayam Memiliki 78 Kromosom
  4. Bawang Memiliki 16 Kromosom
  5. Beras Memiliki 24 Kromosom
  6.  Bintang Laut Memiliki 94 Kromosom
  7.  Buncis Memiliki 22 Kromosom
  8. Cacing Tanah Memiliki 36 Kromosom
  9. Cemara Memiliki 24 Kromosom
  10. Gamdum Bir Memiliki 14 Kromosom
  11. Gandum Roti Memiliki 42 Kromosom
  12. Hidra Memiliki 32 Kromosom
  13. Ikan Mas Memiliki 94 Kromosom
  14. Jagung Memiliki 14 Kromosom
  15. Jamur Memiliki 4 Kromosom
  16. Polong Memiliki 14 Kromosom
  17. Kalkun Memiliki 82 Kromosom
  18. Penicillium Memiliki 2 Kromosom
  19. Kapas Memiliki 52 Kromosom
  20. Katak Memiliki 26 Kromosom
  21. Kecoa Memiliki 23 / 24 Kromosom
  22. Keledai Memiliki 62 Kromosom
  23. Kentang Memiliki 48 Kromosom
  24. Kera Memiliki 48 Kromosom
  25. Ketimun Memiliki 14 Kromosom
  26. Kubis Memiliki 18 Kromosom
  27. Kucing Memiliki 38 Kromosom
  28. Kuda Memiliki 64 Kromosom
  29. Lalat Rumah Memiliki 12 Kromosom
  30. Lobak Memiliki 18 Kromosom
  31. Merpati Memiliki 80 Kromosom
  32. Nyamuk Memiliki 6 Kromosom
  33. Ragi Memiliki 34 Kromosom
  34. Sapi Memiliki 60 Kromosom
  35. Simpanse Memiliki 48 Kromosom
  36. Tembakau Memiliki 48 Kromosom
  37. Tikus Rumah Memiliki 40 Kromosom
  38. Tikus Sawah Memiliki 42 Kromosom
  39. Tomat Memiliki 24 Kromosom
  40. Ulat Sutera Memiliki 56 Kromosom
Jadwal Imsak wilayah Polewali Mandar dan sekitarnya

Saturday, December 7

Hormon-Hormon yang Mempengaruhi Ovulasi

Hormon merupakan zat organik yang dihasilkan oleh sel tertentu dalam jumlah yang sedikit dan dirembeskan ke dalam pembuluh darah menuju organ target sehingga organ tersebut berfungsi.
Hormon-Hormon yang Mempengaruhi Ovulasi diantaranya :
1.  GnRH (Gonadotrophin Releasing Hormon)
    GnRH  dihasilkan di Hypothalamus  yang akan mempengaruhi anterior pituitary untuk menghasilkan hormon FSH (Folicle Stimulating Hormone) dan LH (Luitenizing Hormone).Kemudian FSH dan LH berfungsi untuk :
    Stimulasi gamet
    Stimulasi sekresi hormon reproduksi
    Mempertahankan pertumbuhan/perkembangan struktur gonad.
2.    FSH (Folicle stimulating Hormone)
    Diproduksi di sel-sel basal hipofisis anterior ,sebagai respon terhadap GnRH. Berfungsi memicu pertumbuhan dan pematangan folikel dan sel-sel granulosa di ovarium wanita
3.    LH (Luitenizing Hormone)
    Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH ,LH berfungsi memicu perkembangan folikel ( sel-sel teka dan granulosa) dan mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan siklus  (LH-surge).

4.   Estrogen
    Estrogen diproduksi terutama oleh sel-sel teka interna folikel di ovarium secara primer , dan dalam jumlah lebih sedikit juga diproduksi di kelenjar adrenal melalui konversi hormon androgen. Berfungsi dalam stimulasi pertunbuhan dan perkembangan (proliferasi) pada berbagai organ reproduksi wanita. Pada uterus dapat menyebabkan proliferasi endometrium.
5.   Progesteron
    Progesteron diproduksi terutama di korpus luteum di ovarium, sebagian diproduksi di kelenjar adrenal dan pada kehamilan juga diproduksi di plasenta. Progesteron menyebabkan terjadinya proses perubahan sekretorik pada endometrium uterus, yang mempersiapkan endometrium uterus berada pada keadaan optimal jika terjadi implantasi.

Organ reproduksi jantan dan betina

I.    Anatomi Organ Reproduksi Jantan dan Betina
a.    Organ Reproduksi Jantan.
Organ reproduksi hewan jantan dapat dibagi atas tiga komponen, yaitu pertama organ kelamin primer, yaitu gonad jantan, dinamakan testis atau testiculus, kedua sekelompok kelenjar-kelenjar kelamin pelengkap yaitu kelenjar vesikulares, prostate, dan vas deferens, dan ketiga alat-alat kelamin luar atau organ kopulatoris yaitu penis.
    Secara anatomi, alat kelamin jantan dapt dibagi menjadi 3 bagian besar, yaitu:
1.    Gonad, yang lebih sering disebut testis ( kelenjar benih) merupakan bagian alat kelamin utama yang merupakan bagian yang memproduksi spermatozoa dan hormon kelamin.
2.    Saluran-saluran reproduksi yang terdiri atas, epididirmis, vas deferens dan uretra, sedang kelenjar asesooris yang merupakan kelenjar mani yang terdiri atas kelenjar  prostate, vesikularis dan kelenjar bulbouretralis atau kelenjar cowper.
3.    Alat kelamin luar yaitu penis yang merupakan alat kopulasi dan penyalur air mani dan urine, dan alat pelindung yang terdiri dari skrotum dan preputium.
    Organ kelamin primer atau testes berjumlah dua buah dan pada ternak mamalia secara normal terdapat di dalam kantong skrotum. Saluran-saluran kelamin bepangkal pada testis dan bersambung ke uretra yang kemudian menjadi bagian dari penis dan merupakan jalan bersama bagi urin, sekresi kelenjar-kelenjar asesoris dan sel kelamin jantan. Kelenjar- kelenjar asessoris terletak pada atau di sekitar dan bermuara ke dalam uretra. Organ-organ kelamin jantan secara anatomi berhubungan dengan saluran urine sehingga seluruh sistem ini disebut traktus urugenitalis.





b.    Organ Reproduksi Betina
Secara anatomi, alat kelamin betina dapat dibagi menjadi tiga bagian besar,, yaitu :
1.    Gonad atau ovarium, merupakan bagian alat kelamin yang utama, ovarium menghasilkan telur, oleh karena itu dalam bahasa Indonesia seringkali disebut induk telur, indung telur atau ada pula yang menyebutnya pengarang telur. Perkembangan ovarium pada masa reproduksi diatur oleh hormon-hormon yang berasal dari kelenjar hifofisa yang terdapat di dasar otak dalam kepala.. bentuk ovarium berbeda menurut spesies hewan.
2.    Saluran reproduksi betina terbagi menjadi oviduct atau tuba fallofi, uterus yang terbagi atas cornua uteri, sevix dan vagina.
3.    Alat kelamin luar yang terdiri atas klitoris dan vulva
    Hewan betina tidak hanya menghasilkan sel-sel kelamin betina yang penting untuk membentuk suatu individu baru. Fungsi- fungsi tersebut dijalankan oleh beberapa fungsi organ rproduksi yaitu organ reproduksi sekunder dan primer. Organ reproduksi primer, ovarium yang menghasilkan ovum dan hormon-hormon kelamin betina. Organ reproduksi sekunder yang tediri dari tuba fallopi, uterus, cervix, vagina dan vulva. Fungsi dari alat tersebut adalah menerima dan mempersatukan sel kelamin betina, memelihara dan melahirkan individu baru
     Fungsi tersebut daapat dipaparkan sebagai beikut ;
1.     Ovarium, 
     Di dalam caput abdomalis, ia memiliki dwifungsi, sebagai organ eksokrin yang menghasilkan sel telur atau ovum dan sebagai organ endokrin yang mengekresikan hormon kelamin betina, estrogen dan progesterone.
2.    Oviduct (tuba fallopi),
Oviduct merupakan saluran kelamin yang paling anterior, kecil, dan terasa kerasa seperti kawat terutama pada pangkalnya. Fungsi dari saluran ini menangkap oocyte setelah ovulasi dan mengeluarkan fetus.
3.    Uterus,
Uterus memiliki kesamaan antara beberapa ternak lainnya, yaitu berbetuk bicornua. Pada hewan yang tak bunting uterus berada 25-40 cm ke depan dari lubang vulva, tepat di depan cervix. Uterus dari sapi yang pernah melahirkan beberapa kali, dapat teletak di seluruh di ruang perut. Uterus utamanya berfungsi dalam proses rangkaian siklus reproduksi dan dan mengeluarkan fetus dari palsenta saat kelahiran. Pembuangan ovaria menyebabkan hilangnya anterior-anterior endometrium, tetapi pemberian hoermon estrogen anterior tersebut dapat terpelihara.
4.    Cervix,
Cervix merupakan bagian dari alat reproduksi yang berdinding tebal dengan panjang 5-10 cm dari tempat sambungan dengan uterus ke arah belakang yang berkesinambungan dengan vagina yang berdinding tipis. Berfungsi utama menutup lumen uterus sehinnga tidak member kemungkinan untuk masuknya jasad mikroskopik maupun makroskopik ke dalam uterus dalam proses birahi, dengan mengsekresikan mukosa yang melewati vulva, membantu saat proses kebuntingan dengan mampu menutup dengan ketat dengan satu sumbat dari lender. Pada waktu melahirkan , cervix akan berfungsi melebar yang memungkinkan fetus beserta selaputnya mudah melewatinya. 
5.    Vagina,
Vagina merupakan perpanjangan dari cervix sampai ketempat sambungan uretra dengan saluran alat kelamin adalah bagian yang berdinding tipis. Vagina merupakan bagian dari organ repoduksi merupakan organ kopulasi pertemuan antara organ reproduksi jantan dan betina. Sel epitel dinding vagina yang berada dekat cervix terdiri dari lapisan jajaran sel - sel penghasil  lendir dan sel tipis.
6.    Vulva
Vulva merupakan alat kelamin betina bagian luar termasuk clitoris dan vestibulum. Bagian ini memiliki syaraf perasa, yang memegang peranan penting            pada waktu kopulasi.